Rabu, 26 Oktober 2011

Lantern Heart

I know there are a million doubts in your heart
When I moved from the crying time
When I knew everything out there
Remind yourself of your misery

You are the best
You are my dearest
You are my love
You are always in my bottom of hearts

In tears carry your memory
Not a word was revealed
You describe with words
Only a tiny heart speaks like an lantern heart

Your scold is your affection
Your fear is your concern
The softness of your heart like an angel
The love is always in there

Through this paper
I want to say
that you are always in my heart
The shadow of you that always come,
every moment in my life

 I wish nothing but the best for you
nothing is more comforting than look at  you happier



Sukmaditia Zamhur

Minggu, 11 September 2011


L . O . V . E

ok, maybe this is the day that I have to write a song about love
its about time

L.O. L.O. L.O. L.O.V.E.  LOVE
I said I’d never write a song about love
but when it feels this good
a song fits like a glove

when you
hold me, and you tell me
that you
missed me, and call me milky
fuck it, Imma write a song about
love, yeea
your my key, you unlock me
keep me close, keep me safe, keep me happy
so sweet, oh
Love
it’s destiny, so nothing stops me
I’ll tell the world that
your mine, and you got me
so sweet, oh
Love
I’m in loooove,
I’m in love,
I’m in looooooove,
I’m in love,
I’m in loooove,

L.O.V.E love
see love doesn’t choose a boy, or a girl, nope
when I met you, you hugged
my heart and filled my world
so you can stare
I don’t care
your the one that ain’t going nowhere
so fuck it, Imma be honest, with you cause

your my key, you unlock me
keep me close, keep me safe, keep me happy
so sweet, oh
Love
it’s destiny, so nothing stops me
I’ll tell the world that
your mine, and you got me
so sweet, oh
Love
I’m in love,
I’m in
love,
I’m in
love,
I’m in
love
my best friend, that makes me laugh,
the puzzle piece that fits exact to my half
I’ve never felt this way
sometimes I’m stuck with what to say
you hold my hands when I’m driving
you dry my tears if I’m crying
and we just laugh if were fighting

I love you,
I love you more,
I love you more more,
You love me more,
I love you more,


ok so, I actually wrote a love song,
about someone,
and it’s completely honest..



Jessie J   ~  L . O . V . E


When body Come and Go..

When body Come and Go..        
 Bahagianya saat ada yang datang menghampiri dan masuk kedalam kehidupan kita, saat itu pula banyak yang tidak ingin kita lewatkan hari-hari saat bersamanya. Hari-hari terasa indah dilalui, senang bisa kenal dia. Sampai dia mengatakan kata yang tak aku sangka. Namaku Aira Affrizanidsya, ini kali pertamanya aku memiliki seseorang yang benar-benar spesial dari yang sebelumnya dalam kehidupanku. Seorang cowok yang mungkin awalnya bukan type aku. Tetapi setelah mengenalnya  lebih dekat, soal type cowok yang aku inginkan aku hapus hehe.. karena,aku mulai mengerti artinya sebuah cinta itu (hihihi cintaaaa?). ketulusan dia dan enjoy bersama dia itu yang aku rasakan selama ini.  
Tak terasa sudah tiga tahun aku bersamanya, hmmm tak terasa pula aku lulus SMP dan dia sudah kelas XI SMA. Kita hanya berbeda 1 tahun. Aku senang dan nyaman menjalaninya walau kita berbeda sekolah dan kitapun jarang sekali bertemu, karena dia sangat sibuk sekali. Aku senang dia bersemangat dan aktif disekolahnya, aku selalu mendukungnya apapun yang dia lakukan. Begitupula dia yang selalu mendukung aku. Kita yang hanya sekali-kali bertemu, ketika ada kesempatan bertemu, tak pernah melewatkan hari itu dengan sia-sia.
                Dia yang selalu memberi kejutan yang tak pernah aku duga sebelumnya. Saat itu,hari Sabtu siang. Dia menyempatkan waktu luang yang hanya beberapa jam untuk aku. Dia mengajakku kesebuah tempat, yang disekelilingnya kebun teh. Aku terkejut, dia tahu bahwa aku senang tempat yang nyaman, jauh dari keramayan dan suka alam. Dia selalu tahu apa yang aku suka, meskipun aku gak bilang. Ini kali pertamanya dia mengajakku kesini, dia bilang ini waktunya setelah berulang kali gagal mengajakku kesini. Setelah itu, karena dia harus latihan basket jadi waktu kita habis untuk berduaan. Karena aku masih ingin berdua, akhirnya dia mengajakku ketempat latihan basket dan aku dikenalkan kepada teman-temannya. Ini kali pertamanya aku diajak menemani dia latihan basket. Senang rasanya, diapun terlihat bersemangat dan sesekali salah tingkah hehe.. Lama sekali dia latihan basket, tak terasa  akhirnya waktu menunjukkan pukul 17:45, waktunya istirahat sampai 18:30. Waktu istirahat dia dipakai untuk mengantarku pulang, bahagianya bersama dia J
                Akhirnya sampai juga aku dirumah, hmmmm senang sekali, sangat, banget! Hehe.. sebelum dia pergi kembali ke tempat latihan lagi, dia bilang,  “ Mungkin ini yang bisa aku kasih saat ini, entah besok dan seterusnya. Aku mau kamu tetap jaga diri kamu, selalu bersemangat dan ceria walau kita jarang ketemu dan entah besok dan dikemudian harinya. Aku percaya kamu kuat dan bisa melakukan segalanya tanpa ada aku juga. I proud of you, I trust you neng.” Sambil tersenyum, dan matanya berkaca-kaca. *neng adalah panggilanku*
“maksud kamu apasih ngomong kaya gitu?” aku yang langsung berubah ikut berkaca-kaca dan perasaan ini berubah juga menjadi khawatir.
“Aku gak mau kehilangan kamu, jangan lupain apa yang pernah aku kasih ya. Yaaa walaupun mungkin aku gak pernah kasih sesuatu yang spesial ‘mungkin’ bagi kamu.” Dia berkata sambil tersenyum
“aku gak ngerti, ada apasih sama kamu nyampe bilang gitu? Kita gak akan kan? Gak akan nyampe sini kan?” aku yang penasaran dan tetap tak ingin sesuatu terjadi
“aku gak bilang gitu neng...” dia berkata itu lalu mencium jidatku
Diapun pergi, dengan meninggalkan perasaan menggantung ini. Hatiku bertanya-tanya “apa yang akan terjadi? Ada apa?” Tak ingin sesuatu terjadi. Perasaan bahagia, berubah menjadi perasaan tak enak.
                Sekitar jam 8, ada telepon dari dia. Buru-buru aku mengangkat teleponnya. “Halo Damar?” aku yang ingin meneruskan soal yang tadi.
“Maaf, ini dengan sodari Aira?”
Aku terdiam siapa yang sedang berbicara dengan aku ini?
“ii iya, ini dengan siapa?” sambil penasaran.
“Saya dari pihak kepolisian, memberitahukan bahwa sodara Damar Muhammad Reyzaldian mengalami kecelakaan di daerah pertigaan Sadang. Sekarang sedang dalam perjalanan ke RS Harapan Bintang......” polisi tersebut menjelaskan
Sontak aku kaget dan tidak bisa berkata apapun
“kecelakaan? Gak mungkin!” aku yang tak percaya lalu memutuskan telponnya
Polisi itu meneleponku karena panggilan keluar terakhir dalam handphone Damar adalah aku. Damar mengalami kecelakaan karena terserempet sebuah truk besar yang membawa pasir,dan diduga sopir truk tersebut mengantuk. Damar terlempar sejauh 5 meter, dan kepalanya terlindas sebuah mobil pick up. Sangat tragis sekali memang meninggalnya Damar. Mungkin kata-kata yang membuatku penasaran adalah salah satu tanda dia akn meninggalkanku.
                Semua perasaanku campur aduk, membayangkan hal-hal yang tak diinginkan. Akhirnya aku bergegas ganti pakaianku dan pergi ke rumah sakit. Aku pergi diantar kakakku, Adam.
Saat sampai di rumah sakit, aku melihat teman-temannya di depan ruang ICU sambil menangis dan perasaan tak percaya,kecewa. Ketika aku mau bertanya kepada temannya Damar, Damar dibawa keluar dari ICU yang akan dibawa ke kamar mayat. Aku dengan perasaan kaget, tak percaya juga kalau ternyata Damar sudah tiada. Aku langsung duduk lemas tak bisa menerima semua ini, aku tak bisa menahan tangis dan perasaan yang aku pendam, dan rasa penasaran itupun baru aku sadari ternyata Damar bilang gitu, itu kata-kata terakhir Damar untuk aku. Kakakku berusaha menenangkan aku yang tak henti-hentinya menangis melihat Damar yang sudah terbujur kaku. Aku pingsan tiba-tiba dan aku dibawa pulang, ketika Alm.Damar dibawa kerumah duka.
                Aku sadar ketika adzan shubuh berkumandang. Akupun seperti orang gila, tertawa sendiri mengingat bahwa Damar sudah tiada. Aku tidak bisa menerima semua ini. Ibuku datang menghampiriku, dia mencoba menenangkan aku dan menyuruhku untuk melaksanakan solat shubuh agar hatiku tenang. Setelah solat shubuh kakakku menghampiriku, dia mengajakku ke pemakaman Alm.Damar pagi ini.
                Dalam perjalanan, aku tertidur dimobil. Ketika itu, Damar datang dalam mimpiku. Dia terlihat bercahaya,ganteng,rapih menggunakan pakaian putih-putih. “Sayang, maafin aku buat kamu penasaran. Kamu bisa tanpa aku. Jangan sampai kamu sakit dan sedih ya.” Damar berkata itu sambil memelukku dan perlahan meninggalakanku. Pertemuan yang singkat dalam mimpi, aku keburu dibangunkan oleh kakakku karena kita sudah sampai di pemakaman.
                Hatiku hancur. sebegitu tragis kisahku bersama Damar, kita terpisah karena kecelakaan dan mungkin ini adalah takdir Tuhan harusnya begini. Aku tak menahan tangis saat Alm.Damar dimasukan kedalam liang kubur. Tubuhku tiba-tiba lemas dan terjatuh, tak kuat rasanya harus merelakan dia pergi.
                Sudah dua bulan tanpa Damar, hari-hariku masih diselimuti duka sebenarnya. Bila aku ingat dia, tak bisa aku tahan tangisku. Jika bisa,aku ingin Tuhan mengembalikan Damar. Ketika malam aku menangis mengenang dia,melihat foto-foto bersamanya,video untukku ketika aku ultah,boneka,dan mawar yang sudah kering yang dia berikan ketika terakhir bertemu dia. Dia selalu hadir dalam mimpi seolah mencoba menghapus kerinduanku. Dan teman-temannya Damar yang mengenalku, sering mengajakku pergi ketempat Damar sering berdiam diri, dan menceritakan tentang Damar kepadaku. Satu hal yang membuat aku haru, Damar selalu cerita tentangku, dia yang selalu banggakan aku dihadapan teman-temannya.
“Damar yang  jujur,baik dan kocak,sekarang kita tinggal berempat, kenangan manis  yang dia tinggalkan.” tutur salah satu temannya sambil menghapus air matanya. Dan akupun tak bisa menahan tangis, terbawa suasana. Aku selalu berdoa, semoga Damar mendapatkan tempat yang baik disisi-Nya. Amin...
                Setahun berlalu, aku yang masih sendiri yang masih belum bisa menerima seseorang untuk menggantikan Damar dihatiku. Damar memang bukan cinta pertamaku, tapi dia adalah “real first love” bagiku. Damar yang benar-benar baik bagiku, walau jarang bertemu disaat-saat terakhir dia akan pergi. Beruntung aku memiliki banyak orang yang selalu menyemangatiku dan menghiburku, yaah sedihku sedikit bisa terobati.
                Liburan sekolah kali ini, aku benar-benar ingin refreshing. Aku berangkat ke Yogya untuk seminggu ini berlibur bersama kakakku dan teman-temannya. Kami pergi dipertengahan libur 2 minggu ini. Disana aku bersenang-senang tapi sesekali aku teringat Damar. “Hmmm benar-benar gak bisa lupain Damar” kakakku mengagetkan, disela-sela candaannya.
                Seminggu berlalu, aku harus kembali ke Bandung. Yap, 3 hari lagi masuk sekolah dan aku harus menyelesaikan tugasku yang belum aku selesaikan.
                Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing..!!! bel masuk kelas. Semua siswa masuk kelas masing-masing. Tiba-tiba saja wali kelasku masuk, dan memberitahu bahwa ada murid baru masuk kekelasku. Sontak aku terkaget ketika melihat murid baru seorang lelaki yang gayanya “Sok!”. Namanya Reza Muhammad Rizqi,pindahan dari SMA 1 Matahari. Ganteng sih iya, tapi rasa percayadirinya yang tinggi itu yang bikin ilfill liatnya. Jadi gak jadi gak simpati deh ke dianya.
Hmmm dasar apes! dia duduk sebangku denganku, karena cuma kau yang duduk sendiri. Teman sebangkuku yang dulu pindah sekolah, jadi dia deh yang ganti. “Mimpi apa ya gua semalem??? Pengen teriak gue!!!!” dalam hati  T,T
                Beberapa hari duduk sebangku dengan dia, ternyata dia pintar,konyol dan kocak orangnya.  Gak disangka juga ya hehe.. Jadi gak apes apes amat deh duduk sebangku sama dia hehe J Tapi tetap aku gak pernah berhenti bertengkar.
Empat bulan berlalu, aku masih duduk sebangku denganku. Betah amat ya hehe.. Makin kesini, cara dia memperlakukan aku berbeda dengan cara dia memperlakukan dengan teman perempuan yang lain. Mungkin karena akhir-akhir ini dia jadikan aku sebagai teman curhatnya. Tapi, cara dia memperlakukan aku, seperti Damar dahulu. Aku jadi teringat lagi.
                Semakin sering Reza curhat kepadaku, semakin membuat aku merasa dekat dengan Damar. Hobi dia pun sama dengan Damar, bermain basket. Oh God!!
Selasa siang saat pulang sekolah, Reza mengajakku ke lapangan basket untuk melihat dia bertanding basket. Dia bilang dia akan senang dan lebih bersemangat bila aku melihat dia bertanding.
Pertandinganpun usai, akhirnya tim basket SMAku memenangkan pertandingan tersebut. Dan Reza yang paling sering three point looh,hehe.. Reza menghampiriku dan dia mengajak pulang bareng. Sambil berjalan menuju parkiran. Sambil berjalan dia mengatakan “kemenangan ini untuk kamu,aku merasa ada yang berbeda dalam diri aku kalo kamu ada. Dan aku, aku.. aku nyaman yaa aku nayaman kalo kamu ada.....”
Aku hanya terdiam, perasaanku mulai aneh. Aku mempercepat jalanku menuju parkiran.
Setelah sampai di parkiran, tepat dekat motornya dan tinggal kita berdua disini. Reza melanjutkan apa yang dia katakan tadi, “Ay, jujur aku pengen kamu jadi orang yang diam dalam hati aku.”
“Diam dalam hati kamu? Hah gombalness! mulai nih..” aku langsung memotong.
Seriusan Ay! Aku harap kamu terima itu Ay.” Reza mengatakan dengan penuh harapan sambil memegang pundak dan menatapku dengan tajam.
Aku hanya terdiam, terpaku tak bisa mengatakan apa-apa. Aku pergi meningalkan Reza sendiri.
Ada apa dengan aku? Kenapa aku harus pergi? Kenapa gak hentinya jantung aku berdetak cepat melihat tatapan mata itu? Apa aku, apa aku ternyata punya perasaan yang sama?” dalam hati sambil berlari menuju pintu gerbang sekolah.
Akhirnya aku pulang berjalan kaki. Dasar memang gila, gara-gara Reza bilang gitu. Aku berjalan sambil terkget-kaget. Ada batu pun aku tabrak. Untung sekolahku tempatnya gak terlalu jauh dari rumahku.
                Aku baru sadar, kalo ternyata kemarin itu hari terakhir sekolah. Dan aku mungkin gak akan ketemu Reza lagi. Uuuuuuupps ko jadi inget Reza ya?!
Setelah aku pikir-pikir, Reza baik juga kok orangnya. Aku juga merasa nyaman dekat sama dia. Aku  jadi inget Damar lagi, aku kangen Damar.
                Keesokan harinya, aku pergi ke makam alm.Damar bersama teman-temannya Damar. Disana aku agak lama, aku curhat soal Reza. Hmmm dengan setelah aku bercerita rasanya lega dalam hati. Entah mengapa aku ingin ceritakan pada Damar. Apa mungkin lega dalam hatiku itu, tanda Damar juga setuju jika aku bersama reza?! Yaaaa Cuma perasaan ngaco aku saja hehe..
                Baru saja beberapa langkah meninggalkan makam Damar, handphoneku bergetar. Ternyata ada telepon dari Reza. Wuuuuh kaget setengah mati aku. Aku angkat, dan tanpa basa-basi dia langsung bilang “Assalamualaikum Ay. Mmh Ay,gimana soal yang waktu diparkiran kemarin lusa?”
Entah mengapa aku tiba-tiba mengatakan “Iya Za, I do!” Bengong, kaget setengah mati
“Haaah? Makasih Ay! Makasih banget!” Reza seneng setengah mati (kayaknya hehe..)
“Yaa Za..” aku yang masih bengong
“Kamu lagi dimana Ay? Aku pengen ketemu.” Kata Reza
“Aku lagi di TPU Jeruk Peres Za.” Aku yang masih bengong juga
“Hah? Ngapain? Ah, yaudalah. Kamu tunggu disitu, biar aku jemput ya Ay....” Reza yang terus berkicau
“Yaaaa...” aku dengan dinginnya
                Aku tersadar dari kebengongan aku, setelah salah satu temennya Damar mengagetkanku. “Aku gak percaya ini. Aku jadian sama Reza. Woooooooh kenapa dengan aku ini? Kenapa bisa kayak gini? Ayooo Aira!! Aku coba. Semoga hari-hari bersama Reza bisa seperta saat aku sama Damar. Longlast ya Aira. Amin..”  dalam hati sambil masih kaget.
                Setelah menunggu Reza sekitar 45 menit masih ditemani teman-temannya Damar, akhirnya Reza datang juga. 45 menit aku gunakan curcol kepada keempat  teman-temannya Damar mengenai Reza, alhasil mereka menertawakanku. Mereka bilang sambil tertawa, “Jadi, tadi bengong itu kamu habis jawab permintaan Reza? Hahahahaha..” | “I iiiya..” aku menunduk menahan malu
Reza datang dengan menggunakan motor kerennya..
 “Reza, ini teman-temanku.” aku mengenalkan Reza kepada teman-temannya Damar.
“Ooh, gue Reza. Seneng bisa kenal kalian.” Reza bilang sambil berjabat tangan denagn teman-temannya Damar satu-persatu. *temannya Damar tentu teman aku juga dong J
                Akhirnya aku pergi bersama Reza. Reza mengajakku ke kebun teh, ke tempat yang dimana aku terakhir jalan sama Damar. Aku gak bisa tahan lagi air mata. Reza terllihat terheran-heran mengapa aku nangis. Dia bertanya, “Kamu kenapa Ay? Gak usah terharu gitu dong aku bawa kesini.”
Akhirnya aku ceritakan semuanya tentang Damar kepada Reza. Reza merasa terharu dia juga berlinang air mata saat aku ceritakan.
                Gak kerasa hari-hari aku lewati sama Reza. Senang rasanya, hampirgak pernah banget kita berantem. Always Happy.. And hope longlast  (Amin..). Tapi tetap Damar pun serasa ada disampingku setiap saat. Yaaa gak semudah itu lupain Damar dihati aku. Damar selalu dateng ke mimpi aku kalo aku lagi merasa sepi, pengen ketemu Damar. Seperti ada dua pendamping dalam hidup aku saat ini J
Aku menyadari sekarang, bahwa melihat pasangan itu bukan dari soal type kita kayak gimana, tapi apakah nyaman saat kita berada disampingnya. Ciyeeeee hehe..
Kita gak mungkin memiliki seseorang selamanya, karena segalanya pasti kembali kepada-Nya. Ambil hikmahnya dari segala sesuatunya.. jangan pernah menyesali dari yang sudah-sudah. Dan sesuatunya bila kita kehilangan apapun, pasti kita akan dapatkan yang lebih dari sebelumnya.. ^,^
Sukmaditia Zamhur | 15

Sabtu, 27 Agustus 2011

Effect of Global Warming on Plants

As we all know about "global warming", namely the process of increasing the average temperature of the atmosphere, ocean, and land earth. a widespread impact which is characterized by increasing temperature of the earth permanently. There are two main causes of global warming presented by the researchers that as a result of changes in the Earth's surface and as a result of the greenhouse effect (Green House Effect).
Plants to be living it difficult to escape from the effects of warming because most of the land has been controlled by humans.
Plants will change the direction of growth, seeking new areas as old habitats grow too warm.
Trees and other plants help keep the planet cool, but rising levels of carbon dioxide in the atmosphere are turning into a global air conditioning. in some areas more than a quarter of the warming from carbon dioxide increases due to a direct impact on vegetation.
Plants to be living it difficult to escape from the effects of warming because most of the land has been controlled by humans. Plants will change the direction of growth, seeking new areas as old habitats grow too warm. However, human development will prevent this movement.
Leaf color change
Leaf color change due to the influence of weather changes. In the summer, we can only see the effects of chlorophyll, but when the weather turned colder foods that have been stored in the leaves started coming out of the branches of a tree trunk. Since there is no more food can be produced cold season, the plant food in the chlorophyll a closed and destroyed. When chlorophyll disappears, other pigments that remained became invisible. In fact the leaves are more colorful, but we can not see clearly ith. Pigments 'santofil' can cause a yellow color in the leaves, 'carotene' led orange and 'anthocyanin'.
as an energy source, each plant requires a temperature and sunlight for photosynthesis process, but the optimal temperature, high temperatures will cause the plant burned / charred and charred dry or death.
Another impact of global warming (global warming) that could result in a ledakanevolusi. With the increase in temperature, the process of maturation and maturation will be faster than normal conditions. Self-awareness on the environment, to the earth that it is a long-term investment against future children and grandchildren need to be developed. Remember the earth does not belong only to us today, but he will continue to be a place of living of mankind until the end comes. So it is conceivable that the population explosion will occur more rapidly than normal conditions.